GOMBLOH

Hong Wilaheng


Mingkar mingkuring angkoro
akarono karnan mardi siwi
sinawung resmining kidung
sinubo sinukarto

aduh gusti, pakertining ngilmu
ingkang tumrap ning ngalam dunyo
agomo ageming aji

sopo entuk wahyuning Allah
gyoh dumilah mangulah ngilmu bangkit
bangkit mikat reh mangukut
kukutaning jiwanggo

yen mangkono, keno sinebut wong sepuh
liring sepuh, sepi howo ... awas loro ning atunggil

hong wilaheng sekareng bawono langgeng ... sekar mayang
hong wilaheng sekareng bawono langgeng ... sekar kajang
hong wilaheng sekareng bawono
hong wilaheng sekareng bawono


Lepen


Bagiku seindah mentari
tak seindah matamu
Untukku elusan angin
tak semulus lenganmu
Tak perduli omongan temanku
tak perduli risiko untukku
Aku naksir kamu
kau jadi gadisku

Malam minggu pertama aku piket
dengan sisa uang di saku
hampir lengket
Dengan tiga batang dji sam soe
kusimpan di saku blue jean ku
Kickers loakan
menambah angker tampangku

Kupilih duduk di sudut
agak remang
Kutunggu keluar sang putri
Arya Penangsang
Pikiran melayang yang bukan-bukan
andaikan kau dan aku berpacaran
Kalau cinta melekat
tai kucing rasa coklat

Tapi apa lacur
yang keluar adalah bapaknya
Dengan muka ditekuk
persis kaya onta
Dengan garang ia berkata
gadisku tak ada di rumah
Sambil ngomel
kuberkata dalam hati
bangsat!!!


Berita Cuaca


Lestari alamku lestari desaku
Dimana Tuhanku menitipkan aku
Nyanyi bocah-bocah di kala purnama
Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku suburlah bumiku
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tentram kartaraharja di sana

Mengapa tanahku rawan ini
Bukit bukit telanjang berdiri
Pohon dan rumput enggan bersemi kembali
Burung-burung pun malu bernyanyi

Kuingin bukitku hijau kembali
Semenung pun tak sabar menanti
Doa kan kuucapkan hari demi hari
Kapankah hati ini kapan lagi


Jawabnya ada di Timur Timor


Kala mentari menampakkan wajah
kutanya kapan engkau tiba
di kala angin mengelusku manja
kutanya dimana kau berada

kutengadah ke langit
kubisikkan sebaris kata
dimanakah kau permata
engkau berangkat dengan wajah bangga
tanpa terselip rasa yang memaksa
kuiringkan kau dengan butir doa

di sela-sela gerimis senja
kutengadah ke langit
kubisikkan sebaris kata
dimanakah kau permata
berangkat kau permataku
di timur Timor menunggumu
berangkat kau permataku
di timur Timor menunggumu

setahun sudah aku menantimu
tak sebait nada menghibur
kuhanya kemarin kuterima pesankau
tiada di medan juang

kutengadah ke langit
kubisikkan sebaris kata
dimanakah kau permata
berangkat kau permataku
di timur Timor menunggumu

berangkat kau permataku
di timur Timor menunggumu


Kebyar-Kebyar


Indonesia ...
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia ...
Debar Jantungku, Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Biarpun Bumi Bergoncang
Kau Tetap Indonesiaku
Andaikan Matahari Terbit Dari Barat
Kaupun Tetap Indonesiaku

Tak Sebilah Pedang Yang Tajam
Dapat Palingkan Daku Darimu
Kusingsingkan Lengan
Rawe-rawe Rantas
Malang-malang Tuntas

Denganmu ...

Indonesia ...
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia ...
Debar Jantungku, Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Indonesia ...
Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu

Indonesia ...
Nada Laguku, Symphoni Perteguh
Selaras Dengan Symphonimu

Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga


Kedamaian


Berserak di mega putih
anganku menerawang
di leher merpati putih
harapan kutitipkan

berdebar rasa hatiku
bergetar rasa naduku
tersentuh rasa rinduku
padamu kedamaian

tercecer berkas puisi
terlampir tak bertanggal
tergugah iman hati ini
selubung fatamorgana

menangis di dalam hati
tersenyum di tengah sepi
biarkan aku cinta engkau
biarkan dan biarkan

terpandang mata telanjang
merah hitam silang menyilang
lembayung di awal senja
mengabur di benakku

memohon di hati ini
bersujud di hari nanti
biarkan aku cinta engkau
biarkan dan biarkan
biarkan dan biarkan


Kugadaikan Cinta


Laaa.......lalala........lala...

Di Radio Aku Dengar Lagu Kesayanganmu
Kutelepon Di Rumah Mu Sedang Apa Sayangku
Kuharap Engkau Mendengar
Dan Kukatakan Rindu

Malam Minggu Pukul Tujuh Aku Apel Di Rumah Mu
Kubersiul Dan Bernyanyi Membayangkan Dirimu
Bercanda Dan Bercumbu Duduk Berdua Denganmu


Reff:
Tetapi Mimpi Apa Aku Semalam
Kulihat Engkau Duduk Berdua
Bercanda Mesra Dengan Seorang Pria
Kau Cubit Kau Peluk Kau Cium


Di Radio Aku Dengar Lagu Kesayangan Mu
Kututupi Telingaku Dengan Dua Tanganku
Biarlah Cepat Berlalu Dan Kugadaikan Cintaku

Kugantungkan Cintaku Yeee..

Kugadaikan Cintaku ....

Laaaa..lalala....lala..


Selamat Pagi Kota


Aku dilahirkan di kota
di bangsal rumah sakit tua
rumahku sebaya umur kakekku
berdinding batu separuh bambu

dan aku coba mengerti
walau aku sering memaki
tingkah-tingkuh kotaku yang panas
berbaur debu dan keringat di badanku

orang bilang kotaku kejam
tak beda usia tak beda warna
bagai tangan hitam cengkeram
tubuh-tubuh tergolek disana

dulu aku tak perduli
walau aku sering kerutkan dahi
detak jantung berpacu dengan nafsu
sering terlihat nyata di depanku

satu kali ku berkhayal
hidup ini bersinar merata
tapi lamunanku buyar
oleh mimik seorang bocah

gelandangan kecil berdiri
dengan rasa ingin memiliki
sepotong roti di toko yang bersih
dan berjendela kaca

kulihat seorang perempuan baya
dengan orok di pangkuannya
larut malam di kaki lima
menunggu warung kopi miliknya

tak berdinding beratap rumbia
menempel di emper toko megah
esok 'pabila mentari tiba
ku tak tahu ia dimana

ri ... ri ... ri - ri ... ri - ri ... ri ...

kepincangan demi kepincangan
tak membuat aku jera
kehidupan yang keras ini
akan kuhadapi jua

tanpa terasa aku tengadah
kepada-Nya aku meminta
kotaku kan tegar berdiri
bukan hanya untuk ... satu generasi ...