Lagu lagu Indonesia

ADAKAH CINTA ABADI

Sempurnanya cipta Tuhan Esa,
Ada malam ada pagi
Abadinya cipta Tuhan Esa.
Ada langit ada bumi.
Ada lagi pria dan wanita.
Jumpa hati jatuh cinta.
Kualami dan sangat kupuja.
Kudambakan ‘tuk s’lamanya.
Kiranya cinta tak mau peduli.
Cinta kan datang dan lalu pergi.
Datang pergi, datang dan pergi lagi.
Mengapa tak tercipta cinta abadi.
Mengapa pergi waktu ku mengabdi.
Mengapa datang terbujuk lagi.
Mengapa janji s’lalu diingkari.
Mengpa pula kuulangi.
Oh kapan tak terjadi.
Datang dan pergi.
Oh kapan diciptakan cinta abadi.



AIR MATA

Lilis Suryani

Setelah kubaca suratmu yang telah lalu
Aduhai sayang, hati pedih tiada terkira.
Betapa sedihnya kau tinggalkan daku dalam
duka, aduhai sayang.
Air mataku titik berlinang.
Apa salah dan apakah dosaku.
Kau kirimkan surat putusanmu.
Namun cintaku tetap untukmu.
Walau kini engkau telah tahu.
Hanya air mata yang selalu menemani daku
aduhai kasih.
Begitulah malangnya nasib



ADINDA


Adinda oh sayang adinda.
Namamu tiada duanya.
Adinda oh sayang adinda.
Dikau Intan Permata.
Sejuk embun pagi hari.
Sesejuk senyuman yang kau beri.
Hangatnya sinar matahari.
Sehangat cinta yang kau beri.

* Sejak kumengenal dikau.
Dunia tampak indah kemilau.
Aku hanya hidup untukmu.
Jangan-jangan kau tinggalkan daku.

Adinda oh sayang adinda.
Cintamu tiada duanya.
Adinda oh buah hatiku.
Kau dan aku s’lalu satu.

Adinda dikau permata hati.
Adinda engkaulah matahari.
Adinda engkaulah embun pagi.
Adinda oh kasihku, adinda.

ANDAIKAN


Andai..kan seo..rang ‘kan da..tang..
Menghi..bur hati..sedang pilu..
Dikau..lah sa..yang, puja..an hati..
Saling.. menyinta.. dan murni..

Namun kupohonkan kepadamu...
Janganlah kau ragu ‘kan cintaku...

Dika..la hati.. sedang rin..du..
Harapan..ku seorang s’lalu...
Ku ‘kan.. mengabdi..
Pada..mu s’orang...
Kekal.. abadi.. insani…

AKU MAKIN CINTA


Vina Panduwinata
Sekian lama kita bersama.
Diantara banyak peristiwa.
Sering aku tak mengerti.
Perasaanku padamu.

Mungkinkah ini tandanya cinta.
Ataukah perasaanku saja.
Kini baru kusadari.
Yang sesungguhnya terjadi.

* Ternyata aku makin cinta.
Cinta sama kamu.
Hanya kamu seorang kasih.
Ku tak mau yang lain.
Hanya sama kamu.
Kamu yang terakhir yang kucinta.


AKU ORANG TAK PUNYA

HANNY TUHETERU

Ingin aku membencimu,
Namun diriku tak mampu.
Sakit dihatiku luka dijantungku,
Tertusuk cintamu.
# Teganya hatimu sayang,
Kau pergi bersama dia.
Bukan kar’na cinta,
Tapi kar’na aku orang tak punya.

* Masih ku ingat pertama,
hati kita menyatu.
Ku belai rambutmu,
dan kaupun tertidur.
Sakit sungguh sakit, hatiku ini.
Masih kuingat pertama,
kau bisikkan cintamu.
Kukecup keningmu,
Dan kaupun tersenyum.
Kejam sungguh kejam,
kau buat begitu.
Music………#…. *

ANGIN LAUT
KOES BERSAUDARA / Tonny Koeswoyo

Angin laut meniup di pantai.
Membelai daun nyiur melambai,
Ole sio oh… angin laut.
Dikau menghalau p’rahu nelayan,
Laju berlayar mencari ikan,
Ole sio oh… angin laut.
Aku mau mencari ikan.
Bersamamu oh.. nelayan….
Di lautan yang luas membiru.
Nelayan berteman angin s’lalu,
Ole sio oh… angin laut.


ANTARA HITAM DAN PUTIH
Cipt. Obbie Messakh.

* ( Ha.. ha.. ha.. ha.. ha.. ha.. ) 4x
Bergulung ombak laut biru.
Mendengar kau memutus cinta.
Bergetar kilat di angkasa.

** Lihatlah terlanjur sesal.
Langkah diri karena janji.
Ibarat tangkai, aku t’lah patah.
Ibarat gurun, aku tandus.
Ibarat sungai, aku kering.

Kini musnah harapanku.
Cinta terputus ditengah jalanan wo..wo..
Kau tingalkan noda hitam.
Buah cinta kasih yang suci.

Ingin kumati bila tak ingat dosa.
Ingin rasanya ku pulang ke rahim ibu,
dan tak pernah terlahir lagi.
Kembali ke *…**
Dan tak pernah terlahir lagi.

APA SALAH DAN DOSAKU

Sam D’LLOYD’s

Haruskah hidupku terus begini.
Dengan derita yang tiada akhir.
Kemanakah jalan
yang harus kutempuh. Agar ku bahagia.

Oh Tuhan, berikan petunjukmu.
Untuk ku..jadikan pegangan.. hidup..ku.
Apakah.. salahku..
Dan apa.. dosaku..
Sampai.. ku..be..gini….

Aku tak sanggup lagi.
Menerima derita ini.
Aku tak sanggup lagi.
Menerima semuanya.

APA YANG KAU CARI
Endang S. Taurina A.Rianto

Dingin air yang beku
tak sedingin hatiku ini.
Sepi malam di gurun
tak sesunyi yang kualami.

Dalam lautan biru.
Bukan sedalam cintaku padamu.
Tingginya Mahameru,
Bukan setinggi cita-citaku.

* Kupendam cintaku padamu.
Aku tertunduk malu.
Apabila kutatap wajahmu.

Kini semua telah hilang.
Bagai burung lepas dan terbang.
Pada siapa ku merindu.
Dengan siapa ku bercanda.
Cari-cari apa kucari.
Akhirnya menangis sedih.

ARTI KEHIDUPAN

Mus Mujiono

Kumenempuh, sedalam lautan.
Kumencari, arti kehidupan.
Mendaki gunung kekecewaan.
Melelahkan…….

Kau menjelma, seperti khayalan.
Kau impian, dalam kenyataan.
Perjalanan yang penuh likunya.
Kini t’lah tiba…disisimu selamanya.

Engkau bukan, yang pertama.
Tapi pasti yang terakhir.
Di cintamu, kutemui arti hidupku.


ARYATIE
Ismail Marzuki

Ar..ya..tie..,
dikau mawar asuhan rembulan.
Ar..ya..tie..,
dikau gemilang seni pujaan.

* Dosakah hamba mimpi berkasih
dengan…. Tuan.
Ujung jarimu kucium mesra,
tadi… malam.
Dosakah hamba memuja dikau
, dalam…. mimpi.
Ha..nya…, dalam.. mimpi….

Ar..ya..tie..,
dikau mawar di Taman Khayalku.
Tak mungkin……, Tuan terpetik daku.
Walaupun… demikian nasibku.
Namun aku bahagia.., seribu satu.. malam..

ASMARA
Lilis Suryani / Titiek Puspa

Oh… asmara….
dulu daku
menghamba padamu..
Kucurahkan seluruh hidupku..,
Ha..nya.. untukmu asmara.

* Namun seka..rang
apa.. balasan..mu.
Kau kacaukan hi..dup..ku.
Kejam oh.. kejam.

Oh.. asmara…
enyahlah dari sisiku..
Kuingin hidup tanpa asmara..
Sendiri sepanjang.. masa...

ASTAGA
Cipt. Arie Wibowo.

Telah lama aku kagum kepadanya.
Wajahnya rupawan.
Anggun dan mempesona.

# Suatu senja aku duduk berduaan.
Berdebar rasa hati
akan mengucap kata cinta.
Kuremas jemari tangannya, diam saja.
Kubelai rambutnya yang hitam, diam saja.
Kuberanikan diri untuk mengecupnya…

* Astaga, sekali lagi katanya.
Astaga, dia bilang sudah biasa.
Aku bingung musti sedih
ataukah bahagia.
Akhirnya kutinggal pergi,
sambil gigit jari.
Music………
Kembali ke…#..... *…..

AYAH
The Mercy’s

Dimana ,akan kucari.
Aku menangis seorang diri.
Hatiku s’lalu ingin bertemu.
Untukmu, aku bernyanyi.

Lihatlah, hari berganti.
Namun tiada seindah dulu.
Datanglah, aku ingin bertemu.
Untukmu, aku bernyanyi.

* Untuk ayah tercinta,
Aku ingin bernyanyi.
Walau air mata di pipiku.
Ayah dengarkanlah,
Aku ingin berjumpa.
Walau hanya dalam mimpi.

BALADA SEORANG BIDUAN
Sam Bimbo

Dari sebuah desa, berbekal gitar tua.
Datang di ibukota, dengan penuh harapan.
Jadi s’orang biduan, jadi s’orang biduan.

Oh.. biduan pujaan, pujaan tua muda.
Kau ditaburi cah’ya dan sinar kekaguman.
Dan riuhnya tepukan, dan riuhnya tepukan.

* Meskipun kau tersenyum.
Namun orangpun tahu.
Apa isi hatimu, tatkala kau lagukan.
Lagumu lagu sendu, perjalanan hidupmu.
Ditinggal kekasihmu, ditinggal kekasihmu.

Music……….kembali ke:
Oh.. biduan pujaan………..dst.


BALADA SEORANG MINTA-MINTA

Tety Kadi A.Riyanto

Kisah seorang minta-minta...,yang
hampir-hampir meninggalkan dunia..
Disuatu pinggiran jalan yang sepi.
Perut kelaparan terasa nyeri.
Terdengar tangisan merana,
Sibuyung yang selalu dibawa-bawa,
Yang tak pernah kenal akan bapaknya.
Hanya satu kasih sayang ibunya.

Siang dan malam, hanya minta-minta
Demi kasihnya pada anaknya.

Menghadapi saat akhirnya…,
dia ber-do’a pada Tuhan Yang Esa,
Agar sudi limpahkan rakhmat-Nya,
Kepada anak yang ditinggalkannya.
Tak tahan menanggung derita,
Pengemis itupun meninggal dunia.
Diiringi tangis sedih anaknya.
Tak seorangpun sudi menolongnya.

Oh kasihan dia,siapa yang menolongnya.
Insan pengasih ulurkan tanganmu.

BELAIAN SAYANG
Bing Slamet

Waktu hujan turun,rintik perlahan.
Bintangpun menyepi,awan menebal.
Ku timang si buyung,belaian sayang.
Anakku seorang,tidurlah tidur.

* Ibu menjaga,ayah mendo’a.
Agar kau kelak,jujur melangkah.
Jangan engkau lupa,tanah pusaka.
Tanah tumpah darah,Indonesia.



BERDIRI BULU ROMAKU

Berdiri bulu romaku,
merinding kulit tubuhku.
Pandainya dia berpujangga
cinta khusus buatku.
Katanya sepanas matahari.

Keringat dingin meluncur,
si dia kecup keningku.
Meledak rasa dalam dada,
aduh mana tahan.
Dag..dig..dug.. dalam jantungku.

* Eh.. berdiri mak.. bulu romaku.
Eh.. berdiri mak bulu romaku.
Katanya, cintanya setengah Tugu Monas.

Eh.. berdiri mak bulu romaku.
Eh.. berdiri mak bulu romaku.
Mengepul sumpah dan janjinya.
Dia tak ‘kan gentar bagai Laut Selatan.
Merinding jadinya.


BERIKAN DAKU HARAPAN


Berikan daku harapan,
kujadikan pegangan.
Bila waktu pergi t’lah tiba,
tunaikan tugas negara.
Ucapan janji setia,
‘kan kusimpan di dada.
Ku jadikan Permata Hati,
‘kan ku persembahkan nanti.

* Tunaikan tugasmu, do’aku s’lalu.
Menangkan tugasmu,
demi s’luruh bangsamu.

Jauh di mata kau nanti,
pergi ke perbatasan.
-------dekat di hati,
ku bangga duhai pahlawan.

BERMATA TAPI TAK MELIHAT
Bimbo

Bermata tapi tak melihat.
Bertelinga tapi tak mendengar.
Bermulut tapi tak menyapa.
Berhati tapi tak merasa.

Berharta tapi tak sedekah.
Berbenda tapi tak berzakat.
Berilmu tapi tak beramal.
Berjalan tapi tak terarah.

* Semoga kita terhindar.dari hal-hal sedemikian.
Semoga kita menjauh.dari sifat sedemikian.

Beramal tapi kurang ikhlas.
Berjanji tapi suka lupa.
Bergunjing hampir tiap hari.
Berkata sering menyakitkan.


BIARLAH SENDIRI
Eddy Silitonga Rinto Harahap

Biar ,biarlah sedih asal engkau bahagia.
Biar ,biarlah sedih usah kau kenang lagi.
Biarlah kini , hidupku sendiri.

Sunyi ,biarlah sunyi tanpa kasih dan sayang.
Biar ,biarlah sunyi bisik hatiku pedih.
Walaupun sedih , kucoba bernyanyi.

Walaupun hidupku tak seindah pelangi.
Walaupun laguku tak seindah lestari.

Kembali dari atas.



BIARKAN CINTAMU BERLALU


Biarkan ku pergi, menyusur jalan berliku.
Walau sakit kurasakan tanpa cinta lagi.
Mimpi mimpi yang indah, hanya sementara saja.
Bagai bunga telah layu, kau campakkan diriku.

Begini, akhirnya kisah cintaku.
Terluka, direlung hati yang dalam.
Kucoba ‘tuk berlari walau dalam sepi.
Haruskah ku berkata, kisah kasih denganmu.
Biarlah ku menjauh.

* Biar, biarkan aku sendiri.
Biar, ku ikuti nasib ini.
Biar, hidup tanpa cinta lagi.
Akupun tak sanggup lagi.
Mengikuti cara hidupmu.
Biar kut’rima luka ini.
……..musik……..kembali ke *

BILA KEMBALI
Vivi Sumanti Bahrum S.

Daku sunyi tiada kasih,
Sedih rasa dihati.
Luka hati tak terperih,
Kekasih telah pergi.

Lamunan melayang,Tinggi di awan.
Harapan tiada.Hidupku merana.

Tinggalah daku sendiri.
Hidupku tak berarti.
Kasihku bila kembali.
Kukan tetap menanti.
Kukan tetap menanti.



BILA KAU SEORANG DIRI
Iis Sugianto Rinto Harahap

Bila kau seorang diri, jangan kau bersedih.
Bila kau seorang diri, kuingin menemani.
Masih ada di sana, segelas anggur merah.
Dia kan bercerita tentang dunia.

Bila kau seorang diri, tanya pada hatimu.
Bila kau seorang diri, kuingin menemani.
Kan ku ceritakan tentang,
sekuntum mawar merah.
Kan kunyanyikan lagu, tentang dunia.

Apa saja yang ada dihatimu, Aku pun tahu
Apa saja yang ada dihatimu, Aku pun tahu
Kau duduk disana..,Ku duduk disini.. me..nyepi….
Dari.. dunia.. ini.. yang tak per..duli...
Nyanyikan saja lagu.., tentang gereja tu..a.
Bukannya lagu tentang.. engkau.. dan a..ku.

BUNGA MAWAR
The Mercy’s Charles Hutagalung

Oh bunga mawar, Kau.. idaman hati
yang… kupuja-puja se..lalu.
Ingin hatiku, oh.. memetik dikau
ta..pi apa daya tak sampai….

Oh bunga nan rupawan
rindu hati siang dan malam.
Hasratku ingin berdua,
Selamanya….
Kemana.. kume..ngadu
bulan bintangpun tak tahu.
Cintaku hanyalah satu kekasihku


BIMBANG
Andi Meriem Matalata

Seribu pesona yang ka..u taburkan.
Sejuta mes..ra yang telah kurasakan.
Bagai embun pagi.
Berlalu ka..la men..ta..ri tiba.

Ingin kusingkapkan tirai.. di hatimu.
Penghalang pan..dang tatap mata dihatiku.
Adakah disana bintang harapan dambaan kalbu…

* Masihkah kini, masihkah kini,
nada-nada cinta berlagu di hatimu,
di hatimu, di hatimu.
Adakah kini, adakah kini,
Kata-kata mesra berbisik,di hatimu,
di hatimu, di hatimu.


BINTANG KEHIDUPAN
Nicky Ardilla Deddy Dores

# Jenuh aku mendengar,
Manisnya kata cinta.lebih baik sendiri.
Bukannya sekali, sering kumencoba.
Namun kugagal lagi.
Mungkin nasib ini, suratan tanganku.
Harus tabah menjalani.
Jauh sudah langkahku
menyusuri hidupku.
Yang penuh tanda Tanya.
Kadang hati bimbang,
menentukan sikapku.
S’lalu tabah menjalani.

* Malam malam aku sendiri.
Tanpa cintamu lagi, oooh..oh..oh..
Hanya satu keyakinanku.
Bintang kan bersinar menerpa hidupku.
Bahagia kan datang, oooh..oh..oh..

BUKIT BERBUNGA

Di bukit indah berbunga.
Kau mengajak aku kesana.
Memandang alam sekitarnya.
Kar’na senja t’lah tiba.
Mentari tenggelam digunung yang biru.
Langit merah berwarna sendu.

# Kitapun turun bersama.
Melintasi jalan setapak.
Tanganmu kau peluk dipundak.
Membawa aku melangkah.
Tak lupa kau petik bunga warna ungu.
Lalu kau selipkan dirambutku.

* Bukit berbunga, bukit yang indah.
Disana kita s’lalu datang berdua,
Memadu cinta….aaa….
Bukit berbunga, bukit yang indah.
Disana kita s’lalu datang berdua,
Dibukit berbunga.

BURUNG DALAM SANGKAR

Wahai kau burung dalam sangkar.
Sungguh nasibmu malang benar.
Tak seorangpun ambil tahu.
Duka dan lara dihatimu.
# Wahai kau burung dalam sangkar.
Dapatkah kau menahan siksa.
Dari kekejamam dunia.
Yang tak tahu menimbang rasa.

* Batinmu nangis hati pa..tah.
Riwayat tertulis penuh dengan.
Tetesan air mata.
Sungguh ini suatu uji..an.
Tetapi hendaklah kau bersabar.
Jujurlah kepada Tuhan.



BUNGA SAKURA
¬Titiek Sandora A Riyanto

Bunga Sakura indah Juwita.
Dipandang mata putih gemilang.
Merah warnanya ,baunya mengikat jiwa.

Bunga Sakura dilereng gunung ,pun didalam kota.
Melambai-lambai bersuka-ria.
Sakura bunga jelita.

Laksana sutera indah suci.
Menawan dihati sanubari.
Wajah matahari.
Tempat sang bunga berseri.

Bunga sakura ,kaulah bunga pujaan bangsa.
Kamulah impiannya wanita.
Sakura bunga jelita.
Kamulah impiannya wanita.
Sakura bunga jelita.

CUBIT-CUBITAN
* Cubit-cubitan ooh…cubit-cubitan.
Senggol-senggolan ooh…senggol-senggolan.

Genit-genit gadis sekarang.
Kalau dicubit katanya sayang.
Genit-genit gadis sekarang.
Kalau disenggol katanya sayang.

Ini kisah gadis zaman sekarang.
Soal cinta bukan rahasia.
Apalagi kalau cinta pertama.
Pengalaman yang paling indah.
Tapi sayang kalau patah hati.
Sedang bercinta ditinggal pergi.
Akhirnya gadis manis bunuh diri.
Cinta pertama dibawa mati.

BURUNG MURAI
Titiek Sandora A.Riyanto

Burung-burung Murai ,berkicau merdu.
Riang mereka bernyanyi.
Bila kau dating padaku.

Bila pagi hari ,jendela terbuka.
Riang Murai berkicau.
Bila kau datang padaku.

Akupun selalu ingat ‘kan dirimu.
Ingin di pagi hari ,
Membangunkan dirimu.

Alangkah indahnya , bangun di pagi hari.
Kudapat menikmati
Burung Murai bekicau.

CING TULUNGAN
Lilies Suryani Mus K Wirya

Cing tulungan
wartos keun enggal mulang
Cing tulungan
Abdi keun sorangan
Arianeung ngantun Keun kulami
Wirat kulali ka abdi.

Cing tulungan
Ka mana abdi neang
Cing tulungan
Ka saha abdi munta
Arianeung teu aya ngartos pisan
Wirat kujalin ka janji

Saur na bade sakedap
Sadinten ka dua dengkang
Saur na teu daringrang
Wyah na urang ka anggap

CINTA HAMPA

Ibarat air di daun keladi,
walaupun tergenang tetapi..
tak meninggalkan bekas.
‘Pa bila tersentuh.. dahannya bergoyang.
Airpun tertumpah tercurah habis
tak tinggal lagi.

Begitu juga tingkahmu padaku.
Cinta hanya separuh hati, kau lepas kembali.
Nanti di suatu masa kau juga ‘kan merasa.
Betapa sakitnya hati kecewa karena cinta.

Bila kau lihat pemuda yang lebih gaya.
Cintapun seg’ra berpindah kepadanya.

Tapi biarlah kau cari yang lain,
‘kan kau buat sebagai korban
cinta palsu hampa.
Nanti di suatu masa kau juga ‘kan merasa.
Betapa sakitnya hati kecewa karena cinta.

DOA DAN RESTUMU
Onny Suryono & Tuty Subardjo

Doa dan restumu,
kini kunantikan.
Penuh rasa kasih
nan murni.
Doa dan cintamu,
harapan abadi.
Siang malam rindu kunanti.

* Terkatung gelisah,
gelombang menderai.
Belai kasihmu
tak kunjung kurasakan.

Doa dan restumu,
harapan abadi.
Siang malam rindu kunanti.

CINTAMU T’LAH BERLALU
Koes Plus Tony Koeswoyo

Kunyalakan api didalam tungku.
Dingin sekali malam.. itu.
Namun jauh dingin dalam hidupku.
Sejak cintamu t’lah berlalu...
Berlalu.., berlalu….

Pernahkah engkau
mencoba untuk mengerti...
Aku ini orang yang tiada arti...
Kau dengar lolongan anjing
dimalam hari...
Menunggu kesepian dan hampa
didalam hidupku...

Waktu hujan turun di malam minggu.
Di bawah payung kuberlindung.
Sederas hujannya air mataku.
Sejak kau putuskan kasihmu...
Kasihmu…, kasihmu…
Aaaa ah..ha..ha..ha….Aaaa a…ah…..

DI WAJAHMU KULIHAT BULAN
Ismail Maezuki

Di wajahmu.. kulihat bulan,
Yang mengintai..
di sudut senyuman.
Sadarkah tuan,
kau di tatap insan.
Yang haus akan belaian...

Di wajahmu.. kulihat bulan,
Menerangi.. hati gelap rawan..
Biarlah daku.. mencari naungan..,
Di wajah damai rupawan..

* Se..rasa.. tiada.. jauh..,
dan mudah di capai tangan..
I..ngin ha..ti.. men..jangkau..,
Kiranya tinggi di.. a..wan

DESEMBER KELABU
Tetty Kadi A.Rianto.

Angin dingin meniup mencekam..,
Di bulan De..sem..ber...
Air hujan turun deras dan kejam, hati berdebar.
Kuteringat bayangan impian di..malam itu.
Malam yang kelabu ..kau ucapkan kata...
S’lamat.. tinggal.. sayang….
Bulan madu yang engkau janjikan,
Semakin me..la..yang…
Lenyap hilang ditelan air hujan..,
Engkau tak da..tang…

Bulan ini.. Desember.. ke-dua.., a..ku menan..ti..
Dua tahun sudah.. kusabar menanti..,
ku dilan..da.. se..pi…
A..ngin dingin.., menusuk dihati..
terasa.. oh.. nye..ri..
Bulan madu, tinggallah impian tanpa kenyataan..
Sinar cinta seterang rembulan, kini.. pudar.. sudah..
Desember kelabu s’lalu menghantui..
setiap mimpi..ku…

……………..…Music………………

Bulan ini Desember kedua,…… dst.


..

DUNIA BELUM KIAMAT
Titiek Sandora Hamiedan

Dipikir-pikir sampai tua..
Dari miskin siapa yang mau.
Sabarlah-sabar tunggu dulu.
Belum tentu orang tak mau.

Sudah kupikir sama saja.
Jauh tinggi bulan dan bintang.
Sampai kemana abang mimpi.
Banyak piker-pikir merusak hati.

Kembang tidak setangkai.
Dunia belum kiamat.
Panjang umur ada jodoh.
Banyak gadis pilihan.
Banyak janda uwik-uwik.
Dunia belum kiamat.

Alau begini apa lagi.
Tentu adik suka padaku.
Pikir sendiri tebak saja.
Tentu tahu isi hatiku.


FLAMBOYANT


Senja itu.. Flambo..yant.. bergu..gur..an….
Seorang dara.. memandang.. terpukau.
Satu-satu.. daunnya berja..tuh..an.
Berserakan.. dipangkuan.. bu..mi...

* Bunga flamboyant itu.. diraihnya...
Wajahnya terlihat sa..yu..
Flamboyant.. ber..guguran…
Berjatuhan…, ber..se..rak..an…

Sejak itu... sang da..ra.. berha..rapan…
Esok lusa.. bersemi.. kem..ba..li...
Music……..kembali ke *
- Sejak itu sang dara berharapan.
+ Esok lusa bersemi kembali.

GANG KELINCI
Lilis Suryani Titiek Puspa

Jakarta kotaku indah dan megah,
Disitulah aku dilahirkan.
Rumahku disalah satu gang...
Namanya gang Kelinci…
Entah apa sampai namanya gang Kelinci.
Mungkin dulu Kerajaan Kelinci…
Kar’na manusia bertambah banyak…
Kasihan Kelinci terdesak…

* Sekarang rumahnya berjubel,
oh.. padat penghuninya.
Anak-anak segudang..
G’rudak-g’ruduk kaya Kelinci…

Kami semua hidup rukun dan damai.
Hanya satu yang aku herankan.
Badanku bulat tak bisa tinggi.
Persisi kaya anak Kelinci.

IMPIAN SEMALAM
Oei Yok Siang

Waktu semalam bung,
aku bermimpi.
Bertemu ular bung,
besar sekali.
Ular menggigit bung,
jari kakiku.
Setelah menggigit
ular berlalu.

* Kupijit-pijit, darah keluar.
Aku menjerit aduh…
sampai tersadar.
Apakah itu bung,
arti maksudnya.
Impian semalam bung,
sangat seramnya.

HATI LEBUR JADI DEBU
Jamal Mirdad A.Rianto

Titik-titik noda tertinggal didalam dada.
Guratan hatiku masih ada.
Tergores ingatan pahit kurasakan.
Hari ini hati masih luka.

Telah aku coba melupakan segalanya.
Namun titik terang tiada datang.
Langit makin kelam luka makin dalam.
Hati ini hancur jadi debu.

* Hanya satu yang kusayangi.
Tiada pengganti sampai saat ini.
Hari-hari langit kelabu.
Menutup hatiku serasa ‘kan mati.

# Bukit ‘kan kudaki lautanpun kuseb’rangi.
Agar dapat lupakan dirimu.
Namun apa daya aku manusia.
Gagal menghapus kenangan lama.

KAPAN-KAPAN

Kapan-kapan kita berjumpa lagi,
Kapan-kapan kita bersama lagi,
Mungkin lusa... atau dilain hari.

Kapan-kapan kita pergi bersama,
Kapan-kapan kita bersenda gurau,
Mungkin lusa... atau dilain hari.

Bila kita pergi
hatiku tinggal disini,
Bila kita datang
harapan bukan impian,
Oh...

( kembali dari atas )

JANGAN SIMPAN TANGISMU
Christien Panjaitan Rinto Harahap

Kalau sedih, kalau engkau berdu..ka.
Kalau… hujan di ha..timu.
Jangan… biarkan sakit hatimu.
Biar…kan tangismu untuk..ku.
# Jangan… sedih..,jangan engkau.. risau..kan.
Memang.. hidup.. penuh deri..ta..
Jangan… simpan dalam hatimu.
Biar.. tangismu untuk..ku.

* Biar..kan mereka ter..senyum.
Biar..kan mereka ter..ta..wa.
Jangan… simpan tangismu….
Biar…kanlah ber..la..gu..
Jangan… simpan tangismu…
Biar…kanlah ber..nya..nyi...
Music……… Kembali ke # *
% Jangan… simpan tangismu…
Biar..kanlah berlagu.
Jangan simpan tangismu…
Biar..kanlah bernyanyi…


KEMBALI

KOES PLUS Tony Koeswoyo

Telah lama…, telah lama….
kau kutunggu….
Bersamamu…, bersamamu….
ku selalu…….
Ku’tak mau…, ku’tak mau…
hanya mimpi….
Hari ini…, hari ini… kau kembali.

Kembali…. dari atas

Kem..bali…, kembali kita
bersama-sama lagi.
Kembali kita bersama-sama lagi.
Sampai akhir waktu nanti.
O..o...o..oo


KASIH TAK SAMPAI

Dulu pernah kujanji padamu.
Cinta suciku hanya bagimu.
Percayalah duhai pujaanku.
Ingin kuhindar tapi tak kuasa.
* Walau tak sampai cita-cita kasih,
Mencapai cita cinta abadi.
Percayalah duhai pujaanku.
Kasih suciku hanya bagimu.
Walaupun kini kita berpisah.
Diakhirat kita kan berjumpa.
** Aduhai betapa pilu hatiku.
Kau ingkari janjimu yang suci.
Dulu pernah kau janji padaku.
Kasih suciku hanya bagimu.
Walaupun nasib menimpa duhai kasih.
Ingin kuhindar tapi tak kuasa.
Betapa sampai hatimu duhai kasih.
Kau hancurkan mahligai cintaku.
Walaupun kini kita berpisah.
Menuju cinta bahagia abadi.

KEMBALI KE JAKARTA

Di sana rumahku, dalam kabut biru.
Hatiku sedih di hari Minggu.
Di sana kasihku, berdiri menunggu.
Di batas waktu yang t’lah tertentu.

* Ke Jakarta aku ‘kan kembali……ii.
Walaupun apa yang ‘kan terjadi.
Ke Jakarta aku kan kembali…ii.
Walaupun apa yang ‘kan terjadi.

Pernah ku alami, hidupku sendiri.
Temanku pergi dan menjauhi.
Kusedih menanti, kuharus mencari.
Atau ku tiada dikenal lagi.

Ke Jakarta… ke Jakarta…
Ke Jakarta… ke Jakarta…

KEAGUNGAN TUJuAN

Insyaf..lah wa..hai ma..nu..sia.
Jika diri..mu ber..no..da.
Dunia ha..nya naungan.
‘Tuk makhluk cip..taan Tu..han.

Dengan tia..da ter..du..ga.
Dunia ini kan bi..na..sa.
Kita.. kembali.. ke asal..nya.
Mengha..dap Tu..han Yang E..sa.
………Music……….
* Dialah Pengasih.. dan Penyayang.
Kepada se..mua insan.
Janganlah ra..gu atau bim..bang
Pada Ke..a..gungan Tuhan.
Beta..pa Ma..ha BesarNya.
Kuasa Se..alam Mesta.
Siapa s’la..lu mengab..di.
Berbakti pada I..lla..hi.
Sento..sa s’la..ma-la..ma..nya.
Di du..nia dan akhir ma..sa.
Music…………..kembali *

KERINDUAN
Meriam Bellina Pance F Pondaag

Berkali sudah kupendam kecewaku
Sering kau ting..galkan.. diriku.. sendiri.
Ke..se..tiaan ini bukannya sandi..wara.
Berkorban untukmu, walau kadang kecewa

* Tiap malam sendiri saja Menunggu,
hingga malam berakhir.. sayang.
Tiap kali bila ku..tanya.
Jawabmu hanya maaf dibibir.. saja.
Mungkin harus lebih.. sabar,
menghadapi di..ri..mu.
Music…………
Ke..se..tiaan ini bukannya sandi..wara.
Berkorban un..tukmu,
walau kadang ke..ce..wa.


KENANGAN DESEMBER
Marini Is Haryanto

Setiap kisah hidup wanita,
sudahlah tentu
Tergores kenangan yang tiada mungkin
a..kan.. terlupakan..
Bagi diriku lembaran ini, su..dah terjadi.. sewaktu asmara disaat itu, berkobar dihati.

Sangat dingin, udara di akhir.. bulan itu.
Engkau datang, di u..lang ta..hun..ku...
Aku kau peluk aku kau cium,
oh penuh mesra.
Untuk yang pertama
kini ternyata penghabisan pula.

Sangat dingin udara di akhir bulan itu.
Engkau datang di ulang tahunku.
Meski selintas,
sungguh berarti pada diriku.
Kenangan Desember sangat berkesan
Da..lam… hi..dup..ku…

KIDUNG

Tak selamanya mendung itu kelabu,
Nyatanya hari ini,
kulihat begitu ceri…a.
Hutan dan rimba turut bernyanyi juga.
Membuat hari ini berseri
dunia penuh tawa.

Bintang berkelip dengan jenaka
seakan tahu arti dan rasa.
Oh kidung yang indah
kau luputkan aku.
Dari sebuah dosa….. u….u…u..

Tak selamanya mendung itu kelabu,
Nyatanya hari ini.
Kudapat bernyanyi kepadaNya.

KISAH CINTA
Lilies Suryani

Sungguh indah…
kisah cinta..
Yang pernah a..ku
rasa dan.. alami…
Indah dan me..narik hati...
Tak’kan terlupa
sampai akhir nanti..

Walaupun s’ri..bu
tahun t’lah berla..lu..
Kisah cinta..ku tak’kan beku..
Andai kisah….
cinta sekuntum bu..nga..
Ditelan ma..sa tak’kan layu.

KISAH CINTAKU
PANBERS Benny Pandjaitan

Ti...ada kau bayang...kan,
be..ta..pa... hancur hatiku....
Se..jak kau putus...kan....,
Oh,oh,ohh....tali cintaku.
Be...tapa malang nasibku,
de.ri..ta... yang kualami.
A...ir mata berlinang.... ,
pedih hatiku tak tertahan....

I...ni hanyalah bayang..an,
menggoda dalam diriku...
Ha...nyalah kehancuran,
tertulis... dalam hatiku.
Bi...arlah daku menderita,
asalkan ...kau tetap baha’gia.
Ha...nya satu pintaku......,
ingatlah selalu kepadaku...





KISAH SEDIH DI HARI MINGGU

KOES PLUS Tonny Koeswoyo

Sabtu malam ku..sendiri.
Tiada teman kunanti….
Disekitar kulihat dia.Tiada seindah dulu.
Mungkinkah ini.. berarti. Aku t’lah patah hati.
Walaupun kuberkata bukan, Bukan itu

Penyesalanku makin dalam dan se dih.
T’lah kuserahkan semua milik dan hidupku.
Aku tak mau menderita begi…ni.
Mudah-mudahan ini hanya mim..pi,
hanya mim..pi.

Kisah se..dih di hari.. Minggu.
Yang s’lalu menyiksaku.
Kutakut ini ‘kan kubawa.
Sam..pai.. mati.

KISAH SEORANG PRAMURIA

Mengapa di dunia ini, Selalu menertawai
Hidupku yang hina ini.,
berteman dengan seorang gadis...

Mengapa semua manusia, Menghina kehidupannya
Mencari nafkah hidupnya
s’bagai seorang pramuria..

* Semua itu tiada arti bagiku….
Kuanggap s’bagai penguji imanku...
Kiranya Tuhan.. jadi saksi hidupku...
Betapa sucinya.. jalinan cintaku…u.

Walaupun, hinaan ini Ditujukan pada diriku
Namun ku s’lalu tersenyum.
Kar’na cintaku suci padanya

KUGADAIKAN CINTAKU
Gombloh
@ Di radio.. aku dengar..,
lagu kesayanganmu.
Ku telepon dirumahmu,
sedang apa sayangku.
Kuharap engkau mendengar,
dan kukatakan rindu.

Malam Minggu pukul tujuh,
aku apel dirumahmu.
Ku bersiul dan bernyanyi,
membayangkan dirimu.
Bercanda dan bercumbu,
duduk berdua denganmu.

* Tetapi mimpi apa aku semalam.
Kulihat engkau duduk berdua.
Bercanda mesra dengan seorang pria.
Kau cubit, kau peluk, kau cium.

Music………………..
Bercanda dan bercumbu,
duduk berdua denganmu.
Kembali ke * @
Ku gantungkan cintaku……..
Ku gadaikan cintaku………..

KUNANTI JAWABMU


Dengarlah seruan hatiku,
Aku cinta padamu,
Mengapa kau membisu,
Mungkinkah hatimu ragu.

Katakanlah dik
kisah cinta ini,
Kisah yang suci dan menawan hati.

Kuingin s’gra jawabanmu,
Hatiku menanggung rindu,
Hatiku menanggung rindu.


Kr. BUNGA ANGGREK

Ismail Marzuki

Bunga Anggrek mulai tim..bul..,
aku ingat pada mu…
Waktu kita berkum..pul..,
ku duduk di sampingmu…

Engkau cinta kepada..ku.
Bulan menjadi saksi…
Engkau telah berjan..ji..,
sehidup dan semati..

* Kini kau cari yang lain,
ingkar dengan janjimu..
Sudah ada gantinya..,
kau lupa kepadaku.

Oh.. sungguh malang nasib..ku...,
kini kau tinggal jauh...
Kau mengingkari jan..ji...,
Kau pergi tak kembali…


Kr.BANDAR JAKARTA


Awan.. lem..bayung….,
menghiasi bandar indah… per..mai...
Awan ter..lin..dung….,
oleh pulau.. s’ribu.. melambai.

Me..lambai.., rona-merona…
mengembang layar laju
p’rahu ne..layan…
Memecah buih menyusur.. pantai..,
m’nuju teluk.. Jakarta…

Indah lukisan alam…
Kala senja..
menjelang pelukan malam…
Burung putih
menyampaikan..salam..,
kata selamat malam…..


Kr.DEWI MURNI

Cipt. Sariwono / Oetjin Noerhasyim

Dewi Murni berkembangkan Sutra Ungu,
Melambai meriak rasa,
Semebak memenuhi
angkasa beralih biru.
Di.. baliknya a.. wan,
Membayang pelangi beraneka warna,
Untuk menyambut Dewi Murni,
Turun bermandi di Telaga Dewa.

Interlude ……… Musik………
Rintik hujan kecil menyinari bumi,
Awan mendung bagai tabir,
Sebagai pelindung Batari mencuci.
Puncak pohon tunduk,
Disapu angin dari Dewi, berdesir
Nun di jauh gunung berbaris,
Tentram menjaga membimbing keli.
Berterbangan semua,
Air cah’ya dari Dewi Murni,
Menimbulkan suci dan Murni,
Didalam hati dan sanubari.

Kr.HASRAT MENYALA
Cipt. Mardjokahar

* Kini hasratmu menyala
Tinggi membakar jiwamu
Kini dirimu dalam api perjuangan

Oh…… di liputi kabut
pancaroba
Kini dirimu menjelang
Gerbang bahagia
Melalui samudra ujian
Untuk tumpah darahmu
Kini dirimu kau peras
Sekuat tenagamu

Kembali ke *…..


Kr.MAWAR SEKUNTUM

Cipt. Sapari / WS Nardi

Di kala cah’ya senja
Kemerah-merahan
Bertiup angin rasa
Merajut ke sukma

Kurenungkan mawar
Kesuma sanjungan asmara
Hatiku selagi rindu
Merindukan kasih dara suci
Ingin memetik sekuntum

Bilakah kuncup mawar
segar indah mekar
Lama sudah aku menanti
Ingin bersama bahagia


Stb. JAUH DIMATA
Cipt. Ismail Marzuki

* Oh… Jauh di mata dalam kenangan,
Wajahmu tetap ter bayang.
Sungguh berat kita berpisah,
Air mataku titik berlinang.

Oh kabar berita kirimkan saja,
Di angin melayang bila ingin berjumpa,
Kirimkan rindu hatimu di awan petang.

Semoga badanmu diakhir kalam,
Kembalilah kepangkuanku.
Ku ’kan menunggu selamanya,
Selagi hayat di kandung badan.

Tabahkan hatimu
selama engkau dalam perjalanan,
Bila kita berjumpa
selamanya tiada ingin berpisah lagi.

LAYAR TANCAP
Nomo Koeswoyo

Kini jangan heran anak-anak sekarang.
Masih kecil sudah pada main pacaran.
Tanpa surat-suratan da..da..du hey..
Sayang-sayangan oh………

Ada lagi ngantri karcis tempat hiburan.
Ingin cari tempat duduk paling belakang.
Berdiri desak-desakan kesempatan,
senggol-senggolan oh.

Sampai tak sadar eh… pegang-pegangan.
Semakin asyik terpingkal-pingkal di jalan.
Hoi……. mpet mpet..an.
Hoi……….. njut..njut..an.
Jalannya seperti penganten sunat oh…
Mundur kena majupun apalagi kena.
Semuanya kena, semakin lama semakin terasa.

Atas kena bawahpun apalagi kena.
Jempol kakiku…aduh terinjak
t’rompah bakiak sandal Jawa.
Eh.. apes jadinya gagal semuanya.
Dompetku hilang lenyap he…disambar orang Uuh…

WHY DO YOU LOVE ME

The time has come.Till we must be apart.
Thememories isstill in my mind.
But you have gone.And you leave me aone.

Why… do you love me.So sweet and tenderly.
I’ll do everything.To make you happy.
Do, do..do..do..do..do..do..do..do

But now everything Is only a dream
A dream, that never come.
I only way.

LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Hatiku nacur mengenang dikau,
berkeping-keping jadinya.
Kini air mata, jatuh bercucuran.
Tiada lagi harapan.
Tiada seindah waktu Itu, dunia berseri-seri.
Malam bagai siang seterang hatiku,
penuh harapan padamu.
* Kini hancur berderai, kepedihan berantai.
Kuncup dihatiku yang lama kusimpan.
Layu kini sebelum berkembang.
Mengapa ini harus terjadi,
di tengah kebahagiaan.
Kuingin rasakan lebih lama lagi.
Hidup bersama denganmu.

Tiada seindah waktu itu, dunia berseri-seri.
Malam bagai siang seterang hatiku
penuh harapan padamu.

LILIN-LILIN KECIL

Oohh.. manakala
mentari tua lelah berpijar.
Oohh.. manakala
bulan nan genit enggan tersenyum.
Berkerut-kerut tiada berseri.
Tersendat-sendat merayap dalam kegelapan.
hitam kini hitam nanti.
Gelap kini akankah berganti.

Dan kau lilin-lilin kecil.
Sanggupkah kau mengganti.
Sanggupkah kau memberi seberkas cahaya.
Dan kau lilin-lilin kecil.
Sanggupkah kau berpijar.
Sanggupkah kau menyengat seisi dunia.

MADU DAN RACUN

Engkau yang cantik,
engkau yang manis,engkau yang manja.
Selalu tersipu rawan sikapmu
dibalik kemelut.
Diremang kabutmu,ditabir mega-megamu.
Ku melihat dua tangandibalik punggungmu.

* Madu ditangan kananmu.
Racun ditangan kirimu.
Aku tak tahu yang mana,
yang akan kau berikan padaku.
Aku tak tahu yang mana,
yang akan kau berikan padaku.
Music……………. kembali dari atas……..
Aku tak tahu yang mana,
yang akan kau berikan padaku.
Aku tak tahu yang mana,
yang akan kau berikan padaku.

MANIS DAN SAYANG

Tersenyum dianya padaku.
Manis, manis, manis.
Kubelai rambutnya yang hitam.
Sayang, sayang, sayang.

Alangkah senang hatiku.
Bila kudekat denganmu.
Alangkah senang hatiku.
Sayangku hanya untukmu.

Kuingin tamasya bersama.
Jauh, jauh, jauh.
Melihat pemandangan alam.
Indah, indah, indah.

Alangkah senang hatiku.
Bila kudekat denganmu.
Alangkah senang hatiku.
Sayangku hanya untukmu.

MERANTAU
Titiek Sandora H.Jasir Sjam

Oh ibuku, hatiku pilu seorang diri.
Bila kuingat masa yang telah silam.
Kudibesarkan oleh ibuku,
dikampung halamanku.
Tapi kini hanya kenangan yang kualami.

Kini kududuk seoang diri
di malam sunyi.
Terdengar olehku
suara gitar mengalun.
Kuteringat ayah bundaku.
Yang telah tiada kini.
Selamat tinggal kampung halamanku abadi.

MULANYA BIASA SAJA
Meriam Bellina Pance F.Pondaag

Mulanya biasa saja,
kita saling bercanda.
Berbincang seadanya,
semua biasa saja.

Tak pernah kubayangkan,
akhirnya datang juga.
Gelisah dan rinduku,
menyatu dalam mimpi.

* Malam-malam begini,
termenung kusendiri.
Menunggu kau disini,
kehadiran dirimu.



NUSANTARA V

Ribuan pulau tergabung menjadi satu.
Sebagai ratna mutu manikam.
Nusantara.. oh, Nusan..ta..ra….

Berlimpah-limpah kekayaan Nusantara.
Tiada dua dimana ju..a.
Nusantara.. oh, Nusan..ta..ra….

* Siapa tak kenal Nusantara.
Siapa tak suka Nusantara.
Siapa tak sayang Nusantara.
Ohhh….o..o..o..o…

Alamnya indah serta udara yang cerah.
Menjadi kebanggan semua.
Nusantara.. oh, Nusan..ta..ra….
Aneka bunga terhampar sekitar kita.
Seakan ada didalam surga.
Nusantara.. oh, Nusan..ta..ra….

NYANYIAN RINDU

Oh…. Murai dendangkan lagu,
kicaumu dengarkan.
Oh…. Angin sampaikan lagu, syairnya telah kugoreskan.

Tiada nyanyian rindu.
Seperti yang kau nyanyikan.
Dengarlah lagu yang syahdu.
Yang akan daku lagukan.

* T’rimalah nyanyian rindu
yang kunyanyikan.
Syair dan lagunya kugoreskan.
Kunyanyikan padamu sayang.
Nyanyian rindu……u..u..
Nyanyian rindu……u..u..
Serindu hatiku dan cintaku.
Oh cintaku padamu sayang.

PATAH HATI

Patah hati kujadinya…
Me..ra..na ber..putus asa.
Me..rin..dukan dikau yang ti..ada.
Ter..ba..yang setiap masa.

Ooh.. begi..ni akhirnya.
Kasih.. memu..tus cinta.
Apa..kah aku berdosa a..duh.
Deri..ta me..nanggung rindu.

* Bila k.terkenang a kan m.sa yang silam.
A.ir mata berlinang

# Ooh.. risau..lah hatiku.
Dan mus..nahlah harqpanku.
Na..mun kudoakan dikau s’lalu.
Ba..ha..gialah hidupmu.


PILU
PANBER’S Benny Panjaitan

Pi..lu…. ra..sa hatiku,
Sejak kau tinggallkan daku.
Pe..rih…. da..lam hatiku,
Kau pergi.. tan..pa pesan.

Kini hanya bayanganmu…,
melintas di mataku.
Hanyalah wajahmu…,
tak kulupa seumur hidupku.
O..ohw.. sedih…. hatiku sedih.
Ka..re..na tak’kan kembali.
Music……..
Pedih hatiku pedih…,
Ka..re..na.. tak’kan kembali.
Kini hanya bayanganmu…,
melintas di mataku.
Hanyalah wajahmu…,
tak kulupa seumur hidupku.
O..ohw.. sedih…. hatiku sedih.
Ka..re..na tak’kan kembali


PESONA HATI

Cahaya pesona hati,
Nikmati di dalam cinta,
Merekah di dalam dada sanubari,
Terlukis wajah ayu bunga mahkota,
Bagai perlambang kesucian hati.

Kau pujaan pemuda
pelipur dahaga jiwa sepi,
Kau tersenyum hati,
seakan terbuat mimpi,
Kau pujaan pemuda
bagai sinar pelita hatinya,
Kau pelipur hati dalam duka.


PANGGUNG SANDIWARA

Dunia ini panggung sandiwara,
Ceritanya mudah berubah,
Kisah Mahabarata, atau tragedi dari Yunani.
Setiap kita punya satu peranan,
Yang harus kita mainkan.
Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura,
Mengapa kita bersandiwara,
Mengapa kita bersandiwara,

Peran yang kocak, bikin kita terbahak-bahak,
Peran bercinta, bikin orang mabuk kepayang.
Dunia ini penuh peranan,
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan,
Mengapa kita bersandiwara,
Mengapa kita bersandiwara.

Dunia ini penuh peranan,
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan,
Mengapa kita bersandiwara…. 5 X

PASRAH

Lama kurasa sepinya hati, tanpa dirimu.
Lama terasa, rindu yang dalam,
menyiksa jiwaku.
Lamanya daku, kian menahan,resah gelisah.
Yang selama ini, selalu saja,
datang menggoda.

Dua purnama tanpa terasa, berlalu sudah.
Namun tiada, pernah kudengar,
kabarmu oh.. sayang.
Mungkin dirimu, telah bersama,dengan yang lain.
Hingga diriku begitu saja engkau lupakan.

*. Dimana lagi, kemana lagi,
harus kucari,tempat untuk bertanya.
Anginpun tiada, burungpun tiada,
semua tiada, bawa berita.
Kalau begini, terus begini,
aku tak tahu, bagaimanakah lagi.
Biarlah semua akan kupasrahkan,
PadaNYA ILLAHI….

SEMALAM

Semalam hatiku risau,
Mengenang dikau, Kasihku sayang.

Semalam hatiku bimbang,
Tak kunjung datang, Kasihku sayang.

* Bilakah kau kan tiba, Rasa sunyi kusendiri.
Air mata berlinang, Tak sabar kumenanti.

# Kembali pujaan hati.
Idaman hati lekas kembali.



PRAGAWATI
Arie Wibowo

Depan kamera engkau beraksi.
Diatas pentas engkau bergaya.
Seribu macam gaya harus kau bias.
Sebagai seorang peragawati.

# Dirimu hanya alat promosi.
Bagi segala barang industri.
Dari gaun malam sampai bikini.
Sepatu, baju sampai kosmetik.

* Oh… Pergawati Oh… Peragawati.
Terkenal dan banyak puja-puji.
Tapi banyak pula duri-duri.
Iri dan dengki bahkan fitnahan yang keji.

Bahan berita bagi wartawan.
Bahan cobaan bagi perancang.
Hidup penuh cobaan juga godaan.
Dibalik nama yang gemerlapan.


. RAMBUTKU - RAMBUTMU


Rambutku-rambutmu,
rambutku-rambutmu sama hitam...
Tetapi…tetapi, selera…selera kita berbeda.

Menilai lelaki,
memilih kekasih lain cara…
Yang gendut kusuka,
yang kurus kau suka, ku tak suka…….

* Orang bilang lain ladang.. lain belalang...
Tentu saja lain orang lain maunya...

Kulitku-kulitmu,
kulitku-kulitmu sama hitam...
Yang cakep wajahku,
yang jelek wajahmu,
jangan marah……..

REGGAE PONG

Dansa, dansa yok…
Dansa reggae reggae pong.
Dansa, dansa yok…
Dansa reggae reggae jaipong.
Goyang kakimu oh.. ha.. yo..
Goyang badanmu oh.. ha..yo...
Ajak si doi daripada goyang sendiri.

Dansa, dansa yok…
Dansa reggae reggae pong.
Dansa, dansa yok…
Dansa reggae reggae jaipong.
Tak perlu malu oh.. ha.. yo..
Cari pasangan oh.. ha..yo...
Mari bergoyang daripada dipatok ayam.

Yang gendut perutnya bergoyang-goyang.
Yang kurus gayanya melayang-layang.
Yang tua kembali menjadi muda
Yang muda kembali jadi balita.
Oh…oh.. oh.. oh.. ya oh.. ha.. yo..
Yok.. dansa reggae.


SERINGGIT DUA KUPANG


Seringgit si dua kupang, )
Pergi ke pasar naik delman. ) 2 X
Memang aneh jaman sekarang, )
Sudah beristri mengaku bujang. ) 2 X

Seringgit sidua kupang, )
Pulang kerumah membawa pecel. ) 2 X
Kaga heran gadis sekarang, )
Sesudah kawin nggak bisa nyambel. ) 2

Seringgit sidua kupang, )
Jalan-jalan ke pasar lama. ) 2 X
Enak juga penganten lama, )
Masuk kekamar menghitung bocah. ) 2X

TANTE CEREWET
Titiek Sandora Yessi Wenas

Aku punya tante cerewet sekali.
Selalu marah tak berhenti.
Kalau aku pergi tanpa permisi.
Tangan selalu melayang dipipi.

Semua kawanku takut padanya.
Selalu kecutlah mukanya.
Dia mendapat nama istimewa.
Tante Cerewet itulah namanya.

Tetapi Tante suka benar menyanyi.
Suara terdengar kayak kelinci.
Walaupun hati selalu merasa geli.
Tertawa kutahan takut didengar.

Pada suatu hari aku mendengar.
Tante sedang menangis-nangis.
Tetapi kiranya aku salah menduga.
Tante Cerewet berlatih menyanyi.

Mendengar suara tanteku menyanyi.
Tak tahan aku tertawa geli.
Denga segera suaranya terhenti.
Melempar sandal keras sekali.

Sejak saat itu tak pernah lagi.
Tanteku berlatih menyanyi.
Tetapi anehnya yang satu ini.
Tanteku tak cerewet lagi.